Traveling Blog: Jaipur, India Part 1

Hai, semua. So this post will be about our last days in India. Tepatnya di kota Jaipur. Kalau di Delhi dan Agra kita cuma singgah sebentar, di Jaipur ini kita stay agak lama (karna Holi dua hari). Jadi kita stay di Jaipur 3 malam. Kalo dua tempat kemarin hostel kita enggak banget, airbnb yang kita tempati di Jaipur ini iya banget (walaupun tetep berdebu sih lantainya). Jadi kita stay di rumah besar (kalo kata supir tuktuk "very posh area"), dan di area komplek mewah gitu lah namanya C-Scheme. Ya kalo di Jakarta mungkin daerah Menteng. Tapi, sewanya berapa coba? Hanya USD 155 untuk 3 malam, untuk 2 kamar isi 5 orang! Jadi semalam seorang cuma IDR 150.000! Dan fasilitasnya oke banget! Nama akomodasinya itu The Haveli, dan katanya relatif baru. Walaupun yang jaga terbata-bata Bahasa Inggrisnya, tapi baik banget orangnya dan sangat membantu. Ini linknya, siapa tau ada yang tertarik untuk stay di hostel ini saat pergi ke Jaipur. Okay, mari kita mulai untuk itinerary di Jaipur, the Pink City. Banyak tempat wisata yang bisa didatangi di Jaipur ini sebenarnya, dan kotanya juga relatif kecil, atau mungkin tempat wisatanya yang berdekatan.


Hari Pertama di Jaipur

  • Jadi, sewaktu kita di Agra long story short, kita dikenalin sama orang Indonesia dan kontak via whatsapp. Dia kasih rekomendasi di Jaipur untuk pake tuktuk atau mobil seharian, so ya okay kita kontak supir langganannya dia dan kita setuju untuk keliling pakai tuktuk dengan tarif Rs 800. Pagi-pagi sampe di Jaipur Train Station kita langsung dijemput sama Imran, tapi kata dia yang akan bawa kita jalan-jalan adalah "adiknya", belakangan kita baru tau kalo orang India semua dipanggil 'brother', atau 'sister' walaupun mungkin ga ada hubungan darah haha. Nah, 'adiknya' ini masih bocah banget lah. Dia bawa kita ke hotel di c-scheme, dan di jalan kita kena tilang dongggg. Si Akram ini bilang it's okay it's okay, 2 minutes katanya pas nemuin pak Polisi. Eh ternyata ditilang disana cuma bayar Rs 50 alias sekitar 10.000 rupiah saja! Ya setelah check in bla bla bla, laparlah kita karna udah siang ternyata. So first stop is lunch! Cari rekomendasi sana sini (instastory orang Indo yang ke Jaipur duluan), kita nemuin Peacock Restaurant yang ada di rooftop Pearl Palace Hotel. Di daerah Pearl Palace ini banyak hostel/hotel dengan rooftop restaurant. Oh iya, Peacock Restaurant ini ada menu westernnya! Haleluyah!! Makan bertiga disitu kena Rs 650. Yaaa, not bad considering this is the first proper Western food that we've had in 4 days.
  • Abis dari Peacock Restaurant, kita minta diantar ke Amber (Amer) Fort. Originally, in the first itinerary we wanted to explore The Pink City on the first day. Tapi, setelah dipikirkan lagi besoknya kan Holi hari pertama, takutnya tempat pada tutup. So we changed the plan, and wanted to go to the far area first. Maunya sih hari itu ke Amer Fort, then Nahargarh Fort to catch sunset. Gw ceritain belakangan kenapa jadinya cuma ke Amer Fort dan depannya Hawa Mahal di hari pertama ini. SO yea, sebelum jalan ke Amer Fort, tiba-tiba si Akram ini jemput temennya! Kita udah curiga kan ya, jangan-jangan temennya minta tips ini. Eh ternyata, orang India itu suka banget berkawan (dan melatih Bahasa Inggris mereka). Jadi rupanya si Akram ini ga pede dengan bahasa Inggrisnya, jadi dia ngajak temennya namanya Sameer untuk ngobrol sama kita. Lucunya, si Sameer ini rupanya pernah ketemu orang Indonesia juga, and he's bragging all the time "I have friend in Indonesia too, from Bali", langsung di-video call si mbaknya, dan mbaknya bilang dia lagi sibuk! Kita bertiga kaya, hmm, awkward hahaha. Sepanjang perjalanan ada kaya hutan gitu kanan kiri, menurut legenda orang situ kalau malam masih suka ada harimaunya. Jadi harus hati-hati kalau lewat situ. Jadi first stop, Amer Fort. Raja India jaman dulu kayanya super parno, sampe mereka harus bangun Istana (merangkap tembok pertahanan) dimana-mana. Jadi Rajashtan itu dikelilingi oleh 6 Forts, dan semuanya masuk ke dalam UNESCO Heritage lists as Hill Forts of Rajahstan, dan salah satunya adalah Amber Fort, atau terkenal sebagai Amer Palace ini. Entry Fee for Foreigner: Rs 500. Emang sih harga tiket masuknya lebih murah daripada tiket masuk atraksi di Delhi atau Agra. Tapi, kalo berantakannya mah sama! Amer Palace ini dibangun oleh suku Meena, dan kemudian ditempati oleh Raja Man Singh I dan keluarganya. Kata Bang Sameer, istrinya ada 14! Tapi pas di googling ternyata cuma ada 3. Amber Palace ini banyak ruangannya, pertama kali masuk kita liat kuil untuk Sila Devi (no picture here), terus naik kita liat pintu masuk Ganesh Pol yang ornamennya mirip banget sama baju yang gw pake hari itu haha. Di dalam ada Sheesh Mahal yang banyak cerminnya, katanya disini tempat Raja pamer dan menjamu tamu-tamunya. 
Terus kita tiba-tiba disamperin petugas, diajak kesana kemari, sambil dijelaskan. Ini ruangan yoganya raja dan ratu, ini belakangnya Amer Fort, dan kalian bisa liat fort penyimpanan senjata (I believe this is Jaigarh Fort), terus muter lagi, ini tempat belajarnya anak-anaknya raja, ini penyimpanan air (masih bentuk timba), ini toiletnya (PENTING), dan dia ngomong cepet banget akhirnya selesai tur sama bapak petugas. Ujung-ujungnya, "there are three of you, 100rupees" haha. Emang ga bisa percaya sama siapa-siapa di India! Ujung-ujungnya di-scam! Be very careful ya kalau kesana.
Sheesh Mahal, the Mirror Room of Amer Palace

Close up, biar makin semangat baca blognya

Ganesh Pol

Difotoin si Bapak Kumiz yang akhirnya minta tips

Nha ini orangnya. Ati-ati ya gaes.

Merasakan yoga ala ala, di ruangan yoga untuk keluarga kerajaan haha

  • Selesai dari Amer Fort, kita minta dibawa ke Panna Meena Kun, iya itu lho Step Well yang terkenal dan semua orang Indonesia yang ke India pasti kesana buat foto di tangga-tangga. Jadi, Panna Meena Kun ini adalah sumur yang digunakan untuk menampung air hujan, dan kemudian dialirkan ke, guess where, yep Amer Fort! Mereka punya sistem perairan yang membuat istananya tetap adem walaupun musim panas (katanya dialirkan melalui tembok), dan tembok dari marmer juga sangat membantu supaya tetap adem! Info ini saya dapatkan melalui nguping tour guide sebelah waktu liat-liat di Mirror Room (JANGAN DITIRU) hahaha. Sejak beberapa waktu yang lalu, turis dilarang untuk turun dan foto di bawah karena pernah ada yang jatuh dan, yes die. Kemarin-kemarin dengar yang boleh turun hanya turis lokal, tapi ternyata semua turis tidak boleh turun ke bawah. KECUALI, ehem bayar Rs 5.000! Ini kayanya juga ga resmi, bayar aja ke petugas yang ada disitu. Waktu kita datang kesitu, banyak orang-orang India yang deketin kita dan mau "nego" supaya kita mau turun ke bawah dan bayar tidak sebanyak Rs 5.000. Ya kita ga mau lah, ga mau ikutan budaya ngaconya mereka (padahal miskin). Entrance Fee: Free. Dan setelah beberapa hari tinggal di India, akhirnya gw merasakan yang namanya "Verbal Sexual Harassment". Gw ga tau ya apa yang lain juga denger, dan inilah alasan kenapa gw ga suka being friendly kalau lagi liburan di negara yang mohon maaf, bukan negara maju atau dengan orang yang bukan berasal dari negara maju.
So one of them asked, "Where are you come from?", terus gw lupa siapa deh yang jawab Indonesia. "Oh yea, Indonesia. Small boobs, small butt, small everything". Bener deh rasanya jengkel, tapi kok kalo diajak ribut ngapain. Ya udah pura-pura ga denger, dan ini SALAH! Orang-orang kaya gitu harus diajak ribut, biar malu.
Ya udahlah, leave the monkeys be monkeys. Untung tempatnya bagus, cuma karna mood udah ga karuan dan hari itu super panas, jadi pengen cepet-cepet jalan balik aja! Tapi emang beruntung jalan-jalan sama kawan-kawan yang santai dan ga cepet ngamuk, moodnya bagus lagi, walaupun gw yakin dua kawan gw ini ga tau kenapa gw bete hahaha. So this was the reason, I'm sorry guys karna gw manyun-manyun ga jelas.  
Warna aslinya kuning orange dekil gini, bukan merah

Kuil depan Panna Meena Kun

  • Next! Kita minta dibawa ke Nahargarh Fort buat liat sunset dong. Kan hari ini yang jauh-jauh mau dihabiskan. Jadilah kita dibawa kesana kemari naik tuk-tuk perasaan ga sampe-sampe. Si Sameer di tengah-tengah jalan ada pasar nawarin mau turun ga beli gelang-gelang, kita semangat dong bilang nanti aja abis dari Nahargarh, kita mau kesini lagi untuk cari kain-kain. Udah separo jalan menempuh kemacetan yang rusuh dan klakson yang ga ada obat, bosnya Akram (Imran) telpon. Dan nyuruh kita balik, Nahargarh jam 4 udah tutup katanya, ga bakal sempat kesana! Kata dia, dia mau bawa kita belanja karna denger dari Akram kita mau belanja. Dasarlah orang bungul bertiga ini percaya aja sama katanya Imran. Akhirnya Sameer diturunin di tempat awal dia dijemput, terus dipesenin, jangan bilang-bilang Imran ya kalo hari itu dia ikut. Terus kita ketemu Imran, sudah dapat ditebak kita dibawa ke shop hehehe. Ditawarin ini itu, dan sudah bisa ditebak gw tetep gblg karna tetep aja beli sesuatu hahha. Jadi Nahargarh batal, jadinya malah belanja.
  • Hari sudah mulai sore, dan kita belum makan. Imran nawarin kalian bisa turun di Pink City untuk jalan-jalan. Sambil nulis ini gw baru sadar, kok gblg amattt kita ya. Sewa tuktuk seharian belum sehari diturunin di Gerbang Pink City ya mau aja. Padahal dari gerbang Pink City ke Hawa Mahal itu sekitar 1km lebih, kalau jalan mayan berkeringat. Ya udah kita turun depan gerbang, terus naik tuktuk lagi (EMANG GBLG) bayar Rs 50 bertiga ke Wind Cafe depan Hawa Mahal. Buat dinner, sambil foto-foto si cantik Hawa Mahal. Di Wind Cafe ini lah, kita menemukan penyelamat hidup bernama MAGGIE alias indomienya India. Dan terus-terusan makan maggie di beberapa hari ke depan - info ga penting haha. Jadi ya, hari pertama sore ini di Jaipur kita menikmati kecantikan Hawa Mahal dengan nongkrong di cafe di depannya. Dan emang CANTIK BANGET!


Hawa Mahal at Night
Hawa Mahal sama jual mahal
  • Setelah Hawa Mahal, kita keliling sekitar Bazaar di Hawa Mahal dan mau belanja baju untuk Holi besok. Dasar gblg juga udah tau mau hari besar, malah belanja baju sebelum hari besar, YA MAHAL! Traveler malas dan sotoy ya macem gw ini yang dimana-mana belanja sampai keabisan uang hahaha. Untungnya bisa tarik tunai disana! Masih inget kata Pak Azeem uang di ATM habis kan, that's bullshit, India ternyata tidak seterbelakang itu. Iya memang bank tutup, tapi atm tetap berfungsi. Bahkan pasar aja buka pas Holi! Ya anyway, setelah belanja kita jalan ke Albert Hall Museum, dan liat Albert Hall Museum di malam hari. Iya, yang terkenal banyak burung-burung itu buat properti foto. Tapi karna sudah malam jadi yang ada cuma tukang tuktuk.
    Albert Museum at Night
That's it for the first day in Jaipur. Kita kira besokannya Holi semua tempat tutup dari pagi. Turns out, everything's closed at 4 pm. Jadi kita bisa jalan-jalan dulu pagi sampai sorenya. Sekali bungul tetap bungul, kita tetep aja mau sewa tuktuknya Imran untuk besok.


Hari Kedua di Jaipur (Holi Day 1)

  • Kita dijemput jam 9 pagi sama Akram, dan memutuskan untuk sarapan dulu di Chillout Rooftop, ini lokasinya dekat sama Peacock Rooftop. Harganya juga kurang lebih. Hari ini kita memutuskan untuk explore Pink City. Di Pink City ada apa sih? Jadi Pink City dikelilingi oleh pasar alias Bazaar, dari ujung sampe ujung. Dan ada Hawa Mahal, City Palace, dan Jantar Mantar. Mind you, this is the first day of Holi, dan kita percaya apa kata Imran. All palaces are open until 4pm. 
  • So after breakfast, sekitar jam 11 (makanannya lama!) kita pergi ke destinasi pertama, yaitu City Palace. Entry Fee for Foreigner: Rs 700, composite ticket to Jaigarh Fort, dan beberapa tempat lagi gw lupa. Dan ternyata karna ini adalah hari pertama Holi, ga semua ruangan di City Palace dibuka, sedih dong kita. Mana hari itu super panaas. Jadi banyak ruangan yang ditutup karna mau dipersiapkan untuk Bonfire untuk malamnya. Ga banyak info atau tulisan di dalam City Palace yang menjelaskan tentang tempatnya. Tapi ada museum yang menjelaskan Raja-raja dari Rajashtan dari yang pertama sampai yang terakhir, dan malemnya ternyata ada keturunannya yang ikut bonfire juga! Tapi untuk Rs 700 sih kurang memuaskan ya, mungkin karna banyak yang ditutup juga. Dan harusnya malah kita pergi ke Jantar Mantar karna banyak info tentang astrologi disana. Too bad kita ga punya waktu untuk pergi kesana. 
    Fotonya candid, karna kalo minta foto pasti mereka minta duit haha

    Cantik ya, pintunya...

    Hello is it us you looking for?
  • Nah, setelah dari City Palace, kita minta diantar ke Nahargarh Fort (LAGI). Dan kita diturunin di jalan perkampungan gitu. Terus si Akram bilang, kalian naik aja dari sini sekitar setengah jam. Soalnya kalo naik tuktuk ga bisa lewat depan karna jalannya nanjak (belakangan kita tau itu tipu-tipu karna kalo lewat depan jaraknya jauh!) Terus kita udah suujon aja kan, wah jangan-jangan discam nih kita nanti malah macem-macem, ya udah lah turun aja lah. Nanti kita atur waktu lagi kesitu. Turun lah kita dengan sedih hati ga bisa liat Nahargarh yang iconic itu.
  • Setelah kekecewaan di City Palace dan Nahargarh Fort, kita minta diantar ke Hawa Mahal. Masih satu kompleks sama City Palace di Pink City. Bahkan, katanya dulu Hawa Mahal dan City Palace terhubung. Hawa Mahal sendiri dibuat supaya perempuan-perempuan yang ada di dalam kerajaan bisa melihat festival yang dilangsunkan di jalan, tanpa menunjukan wajah mereka. Jadi mereka kalau mau keluar harus menutup wajah (mungkin alasan keagamaan, karna mayoritas Muslim). Dan Hawa Mahal ini CANTIK SEKALI! Desainnya lagi-lagi mengikuti burung merak. Ga tau nih ada apa dengan orang India yang sangat suka dengan Peacock. Inget ya guys, ada composite tiket untuk Hawa Mahal, Amer Fort, Albert Museum, Nahargarh Fort, dan yang lainnya lupa. Tapiii, karna kita ga beli composite tiket, jadi kita bayar sendiri-sendiri. Entry Fee for foreigner: Rs 200. Gw udah ngomong ya, Hawa Mahal ini cantik di luar maupun dalam, seperti calon istri idaman haha. Tiap ruangan punya desain khas masing-masing. Dan tempatnya juga penuh maze seperti di Amer Fort, tapi bedanya Hawa Mahal ga sebesar dan seluas Amer Fort. Destinasi wajib banget kalo ke Jaipur ya Hawa Mahal!
    The famous beehive design of Hawa Mahal, ternyata ini bagian belakang dari istana!

    Inside Hawa Mahal

    Di depan pintu masuk Hawa Mahal

    The rooms mostly look like this
  • Setelah hampir setengah hari menghabiskan waktu ngiter-ngiter di Hawa Mahal, sekitar jam 4 sore dan diskusi yang males-malesan karna kecewa ga jadi ke Nahargarh, kita memutuskan minta diantar ke Albert Hall Museum, supaya bisa foto sama burung-burung biar kaya orang-orang di instagram. Eh, pas lagi di coffee shop di Hawa Mahal, kita ketemu sama sesama orang Indonesia! (Hello, Rika and Arty!) Mereka juga berencana untuk ke Albert Hall, dan lalu abis itu ke Nahargarh. Kata temen mereka yang sudah pergi ke Nahargarh, sunsetnya agak telat jadi jalan jam setengah 6an juga bisa. Jadi oke lah kita tuker nomor hp buat janjian ke Nahargarh, karna mereka mau ke Jantar Mantar dulu sebelum ke Albert Hall. Btw, selama di Jaipur kita 3 kali ke Albert Hall, dan tidak sekalipun masuk ke museumnya! HA! Karna waktunya selalu mepet, dan lebih penting konten instagram dong ya hahaha. Jadi kita cuma foto di depan Albert Hall aja. Dan Akram kita usir pulang hehehe.
    Foto Mainstream di Jaipur
  • So next stop is Nahargarh Fort! Setelah ketemu sama Rika dan Arty di depan Albert Hall, kita berlima naik satu tuktuk (beneran muat) ke Nahargarh Fort, dan ditawar senawar-nawarnya jadi kena Rs. 200 geng, emang jago bet nawar teman baru kita ini haha. Dan ternyata, diturunin di tempat yang sama seperti si Akram tadi, maapkan kita Akram kita udah suujon sama kamu. Dan emang hiking sekitar 30 menit supaya bisa sampe di Nahargarh fort dari tempat kita turun. Jalannya berbatu tapi nyaman untuk jalan, sebenernya bisa sih kalo kita naik motor. Dan begitu sampe di atas, buru-buru ke sunset point bayar Rs. 200 per orang dapat free drink. DAN KITA BERSYUKUR LAH KETEMU TEMEN BARU yang encourage kita untuk pergi kesini. Karna emang sunset dari atas sini bagus banget banget banget! Walaupun kita ga masuk ke fortnya. Dan ada story lagi pulangnya hahaha. Berhubung kita berlima adalah manusia paling sok tau, dan kelima-limanya sok tau. Kita nawar tuktuk (Rika sih yang nawar), kalau dua tuktuk satu Rs 150, satunya Rs 200, tapi kalo satu tuktuk Rs 250. Si supir-supir disitu udah bilang, wah jalannya bahaya, gelap ga ada lampu. Tapi karna kita sudah sering dibohongi kita ga percaya, setelah tawar-tinggal-tawar lagi-tinggal lagi, sampe putus asa, ya udahlah turun lagi lewat jalan kita naik tadi akhirnya ada satu tuktuk yang mau ngangkut kita. Namanya Pak Ifan, dan dia ternyata bukan orang India tapi orang Iran, dan orangnya baik banget. Kita curiganya sih karna dia yang pertama kali bilang oke Rs 250, dia yang disuruh sama temen-temennya untuk ngangkut kita hehehe. Dan bener dong, sepanjang perjalanan ke bawah ga ada lampu sama sekali, terus pak Irfan bilang ada 52 belokan dari atas sampe bawah, dan kadang masih suka ada hewan buas karna kanan kirinya masih hutan. Pas udah sampe di bawah dia berzikir! Anjayyyy ternyata sebahaya itu jalannya! hahaha. Karna orangnya juga super baik, jadi kita kasih tips lebih. 
    Bangunan mana sih yang ga cantik di India
    Nahargarh Fort

    Ini naik tinggi banget temboknya, kayanya belum ada yang jatuh jadi masih boleh naik
  • "Holi day 1 is pray holi, Holi day 2 is play Holi" - kata Akram. Jadi hari ini sebenernya adalah Holi hari pertama, dimana tepat pukul 9.15 orang menyalakan bonfire di hampir semua jalan di India untuk memperingati Holika.
For many traditions in Hinduism, Holi celebrates the killing of Holika by Vishnu in order to save Prahlad, a devotee of God Vishnu in the city of Multan Pakistan, and this Holi gets its name. Prahlad was a son of a demon king. In olden days, people use to contribute a piece of wood or two for the Holika bonfire, and this represents Holika being consumed by the fire in which she tried to kill her nephew Prahlad.
Kita memutuskan untuk merayakan first Holi di City Palace, karna katanya dibuka untuk umum. Tapi waktu kita sampe disana (ya telat sih) ternyata sudah selesai, tapi bonfirenya masih ada. Padahal bonfire yang di jalan-jalan sudah padam.

 

  • Jangan kuatir, hari ini belum berakhir. Setelah bonfire, kita makan di Surya Mahal. Lupa deh berapa totalnya kita makan, tapi lumayan mahal karna restaurant bentuknya. Yang tak terlupakan adalah toko es krim di sebelahnya yang ramai sampe malam! Tapi Surya Mahal makanannya enak, dan wajib dicoba kalo kalian ke Jaipur.

Jadi hari pertama dan kedua Jaipur kita tutup dengan pulang naik tuktuk ke hostel terus siap-siap untuk play Holi di esok hari. Yay! See you guys next post, tentang Holi day 2, and the rest of Jaipur days. Dan juga tips-tips ikutan play Holi.

Comments


  1. When one plans to visit Jim Corbett Travels, it is advised to plan the trip in advance. Bookings in Jim Corbett Park is made online
    Welcome to Safari Booking to Jim Corbett Travels. Visitors can book online Jeep Safari or CanterSafari for five different zones of the park namely Bijrani, Jhirna, Dhikala, Dhela and Durgadevi.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts